Berita

Dalam rangka menyambut Hari Pahlawan, maka SMPN 143 Jakarta menyelenggarakan kegiatan Upacara Bendera pada hari Minggu 10 Oktober 2024, Pertempuran Surabaya tanggal 10 November 1945 menjadi sejarah rakyat Indonesia melawan penjajah Inggris. Setelah gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggris yang ditandatangani tanggal 29 Oktober 1945, keadaan mulai mereda.

Bentrokan-bentrokan bersenjata antara rakyat Indonesia dan tentara Inggris tetap terjadi di Surabaya. Bentrokan tersebut memuncak saat Brigadir Jenderal Mallaby (Pimpinan Tentara Inggris untuk Jawa Timur) terbunuh pada 30 Oktober 1945.

Kematian Jendral Mallaby ini membuat pihak Inggris marah kepada pihak Indonesia sehingga Mallaby digantikan oleh Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh. Ia mengeluarkan ultimatum 10 November 1945 yang meminta pihak Indonesia untuk menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan administrasi NICA.

Apabila orang-orang Indonesia tidak menaati ultimatum tersebut, ancaman akan menggempur kota Surabaya dari darat,laut, dan udara. Mereka juga mengeluarkan instruksi yang berisi bahwa semua pimpinan bangsa Indonesia dan para pemuda di Surabaya harus datang selambat-lambatnya tanggal 10 November 1945, pukul 06.00 pagi pada tempat yang telah ditentukan.

Ultimatum itu tidak ditaati oleh rakyat Surabaya, sehingga terjadilah pertempuran tanggal 10 November 1945, selama lebih kurang tiga minggu lamanya.Pertempuran tersebut menimbulkan korban sekitar 20.000 rakyat Surabaya yang sebagian besar adalah warga sipil. Selain itu, diperkirakan 150.000 orang terpaksa meninggalkan kota Surabaya, sekitar 1600 orang prajurit Inggris tewas, hilang, dan luka-luka serta puluhan alat perang rusak dan hancur.

Kemudian, kota Surabaya dikenang sebagai kota pahlawan. Setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang.